Rumah Dinas Disatroni Perampok, Walikota Blitar dan Istri Disekap

23

RADARINDO.co.id – Blitar: Rumah dinas Walikota Blitar di Jalan Sodanco Supriyadi, Kota Blitar, Jawa Timur, disatroni perampok, Senin (12/12/2022) pagi. Perampok yang diperkirakan berjumlah lima orang itu sempat melakukan penyekapan terhadap Walikota Blitar Santoso, istri, dan tiga penjaga rumah.

Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono mengatakan, perampok menyekap dan mengancam Santoso dan istri menggunakan senjata tajam. “Iya. Pelaku menyekap dan mengancam Bapak Wali dan Ibu. Diancam karena diminta menunjukkan tempat barang berharga,” ujar Argo kepada wartawan seperti dilansir dari detik, Selasa (13/12/2022).

Baca juga : Polrestabes Medan Amankan 1,3 Ton Ganja

Namun lanjutnya, Santoso dan istri tidak terluka. Begitu juga dengan tiga penjaga yang merupakan anggota Satpol PP. Meski tidak ada yang terluka, kata Argo, perampok membawa uang tunai dan sejumlah barang berharga lainnya. “Uang cash dan perhiasan milik Bu Wali. Nilai uang cash kurang lebih Rp 400 juta,” jelas Argo sembari menjelaskan bahwa kejadian tersebut sekitar pukul 03.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB.

Para perampok diduga masuk melalui pintu samping barat rumah dinas tersebut. Argo menyebut, aksi ini sempat terekam CCTV bagian dalam rumah.

Walikota Blitar, Santoso menceritakan bagaimana detik-detik perampok secara beringas masuk ke dalam rumah dinasnya. Santoso yang tampak masih lemas mengungkapkan bahwa perampokan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Ketika itu, pintu kamar pribadinya di rumah dinas digedor-gedor.

Santoso yang baru tidur dua jam sebelumnya atau pukul 01.00 WIB lantas terbangun. “Saya kira ada gempa. Digedor-gedor pintu, antara sadar dan nggak sadar,” beber Santoso di teras rumah dinas, Selasa (13/12/2022) siang.

Santoso mengungkapkan, saat itu istrinya sedang sholat tahajud. Setiap jam 3, istri Santoso memang sudah biasa bangun. Biasanya dia menunggu Subuh sambil wiridan. Sesaat setelah digedor, tiba-tiba pintu sudah dijebol. “Ada tiga orang kalau tidak salah. Langsung nyergap saya dan istri saya,” kata Santoso.

Santoso kemudian diikat oleh perampok. Dia dan istrinya tak berkutik. “Tangan saya diborgol pakai tali, diikat ke belakang. Kaki juga demikian. Istri saya juga diperlakukan sama. Cuma istri saya tidak di bawah, tapi duduk di atas ranjang,” kata Santoso.

Baca juga : Beli Apartemen, Ike Farida Malah Dijadikan Tersangka

Para perampok kemudian menanyakan soal brankas. Santoso lantas menjelaskan kepada perampok bahwa dirinya tak punya brankas. Biasanya dia menyimpan uang di tas dan di lemari. Perampok itu tidak percaya, mereka mengira Santoso berbohong.

“Kemudian saya ditendang dan dipukul dalam posisi disekap, mulut mata ditutup. Saya bilang kalau mau membuka lemari, silakan dibuka, karena tidak dikunci lemarinya,” kata Santoso,

Akhirnya Santoso memberitahu ada tas di dalam lemari. Para perampok kemudian mengobrak-abrik isi lemari. “Termasuk sedikit perhiasan istri saya ada di lemari itu. Kalung yang masih dipakai juga dilepas,” katanya. (KRO/RD/DTK)