RADARINDO.co.id – Jatim : Merasa sakit hati telah diselingkuhi, seorang pria di Bangkalan Madura, berinisial AR (44), menghabisi nyawa seorang pria berinisial AA (36) di indekos kawasan Perumahan Griya Anugerah Blok D5-D8, Desa Martajasah, Kelurahan Mlajah, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (22/4/2025).
Dihadapan penyidik, pelaku warga Dusun Kejawan Utara, Desa Kwanyar Barat, Kecamatan Kwanyar itu mengaku, kehidupan rumahtangganya mulai terasa berubah sejak setahun belakangan.
Baca juga: Diduga Setubuhi Siswi SMP Berulangkali, Ketua RT Masuk Bui
Sikap istrinya, EFD (45), kian hari acuh dan kerap cekcok. AR mulai menaruh curiga terhadap istrinya, terlebih saat tetangga dan temannya banyak memberikan informasi perselingkuhan yang dilakukan oleh EFD.
“Tapi saya tidak pernah dapat bukti, hanya omongan tetangga saja. Saya pikir itu tidak benar, karena saya menikah sudah 25 tahun dan sudah punya anak 2 juga,” ucapnya dengan tangan terborgol, mengutip kompas, Rabu (23/4/2025).
Semula, ia tak begitu menghiraukan ucapan tetangga dan temannya. Hingga di malam sebelum kejadian, Senin (21/4/2025), AR dihubungi salah satu temannya dan diberitahu jika EFD dibonceng oleh lelaki lain yang ternyata adalah AA warga Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar.
“Saya langsung pulang ke rumah, ternyata istri saya tidak ada. Saat saya tanya ke anak, katanya pamit keluar beli air,” imbuhnya.
AR lalu menelepon EFD dan menanyakan keberadaannya. Di telepon itu, EFD mengaku ada di rumah. Sontak AR membentak EFD. “Dia ngakunya di rumah, lalu saya tegaskan kalau saya ada di rumah dan dia tidak ada,” jelasnya.
Mengetahui kebohongannya terbongkar, EFD lalu mematikan telepon. AR berusaha menghubungi kembali, namun tak diangkat. AR lalu pergi dari rumah, ia mencari tahu pada temannya tentang sosok AA yang membawa istrinya.
Bahkan AR mendapatkan nomor telepon AA. Tanpa pikir panjang, ia meminta temannya menghubungi nomor tersebut dan berpura-pura mencari AA. “Setelah diangkat, ternyata suaranya perempuan dan itu adalah istri saya. Dia bilang AA sedang tidur dan ada di Surabaya, lalu telepon itu dimatikan,” tuturnya.
Mendengar jawaban itu, AR lalu meminjam mobil temannya menuju Jembatan Suramadu. Tepat pukul 23.00, AR menunggu EFD dan AA melintas di pintu keluar Suramadu sisi Bangkalan.
“Saya menunggu di pintu keluar Suramadu dari jam 11.00 malam sampai jam 08.00 pagi. Karena tidak kunjung dapat petunjuk, saya menyerah dan hendak pulang,” ungkapnya.
Ditengah perjalanan pulang itu, AR teringat 10 hari yang lalu, istrinya pernah meminta diantar ke sebuah rumah kos di Perumahan Griya Anugerah Blok D5-D8. Saat itu, EFD mengaku akan mengambil paket barang Cash on Delivery (COD). Ia lalu bergegas ke lokasi tersebut.
Setibanya di depan rumah kos itu, AR melihat sebuah motor yang ciri-cirinya mirip dengan yang disebutkan oleh temannya. AR lalu mulai mengetok pintu kamar kos itu. Sekali, tak ada jawaban. Dua kali, tak ada jawaban. Tiga kali, tak ada jawaban. Namun ia mendengar suara lirih dari dalam kamar kos tersebut.
“Karena jengkel, saya dobrak pintu kayu itu dan melihat istri saya bersama AA sangat mesra. Padahal, setahun terakhir tiap ada di rumah sama saya, kami selalu bertengkar,” jelasnya.
Baca juga: Diduga KDRT Suami TNI, Bidan Duduk di Kursi Pesakitan
AR yang sudah gelap mata langsung masuk ke dalam kamar lalu membacok istrinya hingga roboh. Sedangkan AA berusaha lari ke kamar mandi. Disitulah, AR menghabisi AA dengan membacok bagian leher hingga menembus dada. “Saya sudah tidak tahu berapa kali saya membacok,” ucapnya.
Melihat AA sudah tak bergerak, ia lalu kembali mendatangi istrinya dan merobek kemaluan EFD menggunakan celurit. Setelah itu, AR kembali ke kamar mandi membacok AA untuk terakhir kalinya.
“Saya lalu kembali ke istri saya lagi, mau membacok lagi. Tapi tiba-tiba saya teringat anak saya. Saya enggak tega mau membacok lagi,” ucap AR dengan menangis tersedu. (KRO/RD/Komp)