RADARINDO.co.id-Belawan: Puluhan warga Jalan Selebes Gang 10 Paluh, Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan merasa resah akibat maraknya akhir-akhir ini terjadi aksi tawuran di kampung mereka.
Akibatnya para warga yang didominasi terdiri dari kaum ibu itu menggelar aksi demo “menyerbu” kantor Camat Belawan, Senin (19/09/2022) siang.
Baca juga : Dua Pencuri Sepeda Motor Kepergok, Begini Tindakan Kapolsek Namorambe
Dalam aksinya, para demonstran sangat menyayangkan lambannya aparat penegak hukum dalam mengatasi tawuran antar remaja di Belawan tersebut, “Kami sudah bolak balik minta kepada aparat penegak hukum khususnya Polisi untuk mengatasi aksi tawuran.
Tapi sampai sekarang enggak ada hasilnya. Malah kami tengok tawuran semakin menjadi-jadi. Entah apa kerja mereka.
“Kalau kami laporkan sedang ada tawuran, mereka hanya datang membubarkan terus photo-photo rumah warga yang terkena lemparan batu, trus abis itu ya udah gak ada lagi penyelesaiaannya”, keluh seorang ibu bernama Wati (37).
“Setiap malam kami resah pak karena tiap malam ada aja yang tawuran di Lingkungan kami”, timpal warga lainnya bernama Ibu Upik (60).
“Kami pengen ketemu sama Camat. Kalau hari ini juga gak ada solusi soal tawuran ini, maka kami akan tidur di kantor ini”, teriak seorang demonstran lainnya bernama Kamel geram.
Menurut para demonstran bahwa tawuran antar remaja yang setiap malam terjadi di Lingkungan mereka adalah antara warga Gang 10 dengan warga Gang 15. Mereka lempar lemparan batu sehingga rumah-rumah warga yang menjadi korban. Banyak kaca jendela rumah warga berpecahan.
Bahkan aksi tawuran tersebut sudah mengganas dengan menggunakan bom molotov dan mercon SOS (semacam roket yang biasa digunakan kapal laut saat dalam situasi
Emergency/darurat. Dimana Mercon itu ditembakkan ke udara pada malam hari sebagai tanda meminta pertolongan dari kapal lain yang melihat letupan mercon itu di udara). Sementara oleh pelaku tawuran, mercon kapal ini ditembakkan diarahkan langsung ke massa yang menjadi lawan tawuran mereka.
Aksi demo warga yang berjalan tertib itu akhirnya diterima oleh Sekcam Belawan, Robby dan mengajak beberapa perwakilan warga masuk ke dalam ruangannya untuk membicarakan mencari solusi.
Di dalam ruangan Sekcam Robby yang juga antara lain dihadiri oleh Tokoh Masyarakat, H. Irfan Hamidi, Kasat Intel Polres Pelabuhan Belawan, AKP Zul Effendi, Kapolsek Belawan Kompol J Naibaho, Waka Polsek Belawan, Iptu Edy Suranta, Staf Ahli Pemko Medan, Muslim Harahap, Lurah Belawan II, Yose Ferry, perwakilan TNI AL dan beberapa Kepala Lingkungan serta warga tersebut, dikemukakan warga bahwa akar permasalahan terjadinya tawuran adalah terkait dengan maraknya peredaran narkoba di lokasi tawuran.
Seperti yang diungkapkan seorang ibu bahwa di lokasi tawuran itu ada sebuah rumah yang menyediakan tiket untuk pembelian narkoba.
“Disitu ada rumah pak yang menyediakan tiket untuk beli narkoba. Apa gak udah gawat kali itu pak”, ujar ibu tersebut sedikit kesal. “Pak Kapolsek dan aparat penegak hukum lainnya, hari ini juga kami minta agar BD (bandar-red) yang ada di Gang 10 itu ditutup pak. Karena waktu pernah ditutup, kami kondusif”, sambungnya.
Tokoh Masyarakat Belawan H. Irfan dalam pertemuan itu berharap agar ada solusi terkait tawuran di Belawan yang sudah meluas hingga ke seluruh Kelurahan se-Kecamatan Medan Belawan.
“Rapat membicarakan tawuran seperti ini sudah sering dilakukan di Belawan ini. Tapi sepertinya tetap gak ada solusi. Maunya yang tawuran itu diamankan dan ditempatkan ke panti sosial di Kabanjahe sana untuk dibina. Kalau remaja yang tawuran itu sudah rusak otaknya akibat narkoba ya disembuhkan. Dan kalau dia ikut tawuran karena bodoh mungkin karena gak ada pendidikan, ya dididik sampai dia waras, barulah dikembalikan ke orang tuanya, begitu”, ujar H. Irfan berharap.
“Tolong lah pak agar akar permasalahan tawuran ini segera diselesaikan. Karena akibat tawuran ini, bukan hanya terjadi kerugian materi di masyarakat pak tapi juga kerugian psykologi bagi kami dan anak-anak kami. Anak kami jadi takut pergi ke sekolah pak”, ujar seorang ayah menimpali.
Sementara itu Kapolsek Belawan, Kompol J. Naibaho mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan upaya maksimal dalam mengatasi aksi tawuran dan peredaran narkoba.
“Kami tentu tidak tinggal diam melihat situasi ini. Pihak Polres bahkan telah membuat Pesantren Kilat untuk mengatasi ini, tapi kami berharap kerjasama dari masyarakat. Kami juga tidak bisa bekerja sendiri,” ujarnya.
Bahkan disaat kami melakukan penangkapan, ada juga dari ibu-ibu yang menghalang-halangi kami. Jangan ditangkap-jangan ditangkap kata ibu-ibu itu. Jadi macam mana lagi. Kami minta ada kerjasamanya lah dari masyarakat, harap Kapolsek.
Untuk mengatasi aksi tawuran pihak Kecamatan dan Kelurahan Belawan II telah membentuk Tim Satgas. Namun tim tersebut juga tidak berdaya. Bahkan anggota tim pernah kena bacok oleh pelaku tawuran.
Sementara itu Staf Ahli Pemko Medan, Muslim Harahap mengatakan pihak Pemko Medan telah membangun sarana untuk penanganan remaja yang terlibat tawuran dan narkoba.
“Saat ini sedang berjalan pembangunannya”, ujar Muslim.
Namun pembicaraan yang berkembang di dalam pertemuan tersebut kurang memuaskan warga dan terkesan kurang mendapat follow up dan solusi dari aparat pemerintah.
Baca juga : Bantuan Siswa Miskin di Medan Rp25 Miliar Diminta Transfaran
“Maunya tadi saat warga menyebut nama beberapa bandar narkoba itu pihak kepolisian langsung tanggap dan mencatat siapa nama-nama bandar tersebut. Eh ini saya lihat tidak ada satupun yang merespon dan mencatat nama bandar yang disebutkan seorang ibu di pertemuan tadi”, sesal H. Irfan usai pertemuan.
Pantauan Radarindo.co.id dalam aksi demo warga itu, tampak di dalam kantor Camat sedang ada rapat di meja bundar yang dihadiri oleh Staf Ahli Pemko Medan, Sekcam Belawan (mewakili Camat lagi berada di kantor Walikota Medan), Polres Belawan dan Polsek Belawan, perwakilan TNI AL, Lurah Belawan II, Kejari Belawan, pihak PT. BELAWAN INDAH, dan PT. SBP, soal pemagaran tanah.
Dimana rapat tersebut akhirnya dipending (distop) karena ada demo dan dilanjutkan setelah Sekcam Robby didampingi aparatur lainnya menerima perwakilan massa demonstran. (KRO/RD/Ganden)