Untuk Hijaukan Hutan Indonesia, Uni Emirat Arab Akan Kucurkan Rp815 Miliar

95

RADARINDO.co.id – Jakarta : Uni Emirat Arab akan kucurkan dana sebesar US$ 50 juta atau Rp815 miliar (kurs Rp 16.300) untuk Indonesia reforestasi atau penghijauan kembali lahan hutan.

Hal itu terkuak saat Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab, Suhail Al-Mazroui guna membahas potensi kerjasama antar kedua negara.

Baca juga: Pasangan “Kumpul Kebo” Semakin Marak

“Salah satu poin utama yang kami diskusikan yakni mengenai komitmen senilai 50 juta dolar dari UAE untuk reforestasi hutan di Indonesia, yang akan direalisasikan saat kunjungan Royal Highness Mohammad Bin Zayed ke Indonesia,” ujar Luhut di Instagramnya @luhut.pandjaitan, mengutip ditikfinance, Minggu (02/2/2025).

Keduanya juga membahas peningkatan pengelolaan pelabuhan dan bandara di Jakarta serta Bali agar lebih transparan dan efisien, juga investasi UAE di sektor perhotelan BUMN melalui skema joint venture. Dalam sektor energi hijau, UAE berkomitmen berinvestasi di geothermal, PLTA, wind power, dan panel surya, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

“Pembangunan 3 juta rumah juga menjadi fokus pembahasa kami, dimana UAE sepakat untuk membantu konstruksi dan pembiayaannya. Pengembangan pelabuhan Tanjung Priok dan Makassar akan ditingkatkan ke standar internasional, sejalan dengan kerjasama sektor kelistrikan yang berpotensi hingga 62 GW,” sebut Luhut.

Di bidang pertahanan, UAE tertarik bermitra dalam produksi senjata ringan dan senapan serbu. Selain itu, kata Luhut, rencana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo yang diinisiasi MBZ menunjukkan besarnya perhatian UAE terhadap stabilitas hubungan kedua negara.

Baca juga: Para Pejabat Imigrasi Soetta Dicopot Akibat Dugaan Pungli WNA

“Kami juga bicara mengenai perkembangan beberapa proyek strategis, termasuk RS Kardiologi Emirates – Indonesia di Surakarta yang hampir rampung, pengembangan Bandara Bali Utara yang dalam tahap studi, serta pengolahan alumina dengan kebijakan hilirisasi. Selain itu, kami membahas pembangunan Pusat Data Nasional, pengembangan Financial Center di IKN, dan International Mangrove Research Center di Bali,” bebernya. (KRO/RD/Dtk)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini