RADARINDO.co.id – Deli Serdang : Ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, mendatangi Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan.
Mereka membawa jenazah Raden Barus (60), salah satu korban penyerangan puluhan pria berbadan tegap yang diduga oknum personel TNI. Korban mengalami luka di kepala dan perut diduga tertusuk senjata tajam.
Melansir tribunmedan, Minggu (10/11/2024), awalnya warga berkumpul di rumah duka di Dusun IV, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, menunggu kedatangan jenazah korban usai diautopsi.
Baca juga: PM Turun Tangan Terkait Puluhan Pria Serang Pemukiman Warga Sibiru-biru
Setibanya mobil ambulans, warga langsung bergerak beramai-ramai membawa mobil ambulans berisi mayat korban ke Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan yang berjarak sekitar 2 kilometer.
Mobil ambulans dikemudikan sopir dan diisi keluarga melaju pelan-pelan, diikuti warga yang berjalan kaki juga menaiki sepedamotor dari belakang. Mereka meminta pertanggungjawaban atas kematian korban dan warga yang mengalami luka akibat penyerangan.
Sambil berjalan menuju markas Armed, warga terus berteriak menuntut keadilan. Ditengah perjalanan, situasi sempat memanas karena mereka sempat dihalang-halangi personel TNI berseragam lengkap hingga mobil ambulans mogok.
Tak mau menyerah, masyarakat akhirnya melanjutkan perjalanan dengan cara mendorong mobil beramai-ramai. Kurang lebih 200 meter sebelum tiba di gerbang Batalyon Armed, 2 truk pengangkut personel TNI keluar dari Batalyon dengan kecepatan tinggi hingga nyaris menabrak masyarakat.
Diduga, mobil ini akan menghalau masyarakat yang semakin dekat ke Batalyon karena dikabarkan Pangdam I Bukit Barisan, Letjen Mochammad Hasan berada di dalam. Dua truk tersebut memutar balik dan menutup jalan kurang lebih 50 meter dari gerbang Batalyon untuk menghalau massa masuk.
Komandan Batalyon Artileri Medan 2, Letkol Arm Herman Santoso datang menanggapi ratusan warga yang menggeruduk Batalyon Armed akibat sejumlah anak buahnya diduga membantai warga sipil di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru. Ia berjanji bertanggungjawab atas insiden yang menyebabkan korban jiwa dan luka.
Bahkan, didepan ratusan massa ia akan mempertaruhkan jabatan dan pangkatnya. Sehingga ia akan memproses secara hukum personel TNI yang terlibat penyerangan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru. “Saya yang tanggung, saya yang akan bertanggungjawab. Saya akan proses hukum,” kata Komandan Batalyon Artileri Medan 2, Letkol Arm Herman Santoso.
Baca juga: Pemukiman Warga Sibiru-biru Diserang Puluhan Pria Berbadan Tegap, Satu Orang Tewas
Sebelumnya diberitakan, puluhan pria berambut cepak dan berbadan tegap dikabarkan menyerang ke pemukiman warga di Desa Selamat-Desa Cinta Adil, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Jum’at (08/11/2024) malam.
Belum diketahui secara pasti penyebab penyerangan ini. Namun, informasi yang beredar, awalnya ada seseorang personel TNI dari Batalyon Artileri Medan Armed 2/105 Kilap Sumagan yang cekcok dengan warga.
Kemudian, rekan-rekannya membalas dengan menyerang ke pemukiman masyarakat. Informasi yang didapat, suasana Jum’at malam hingga Sabtu dinihari tadi sangat mencekam di lokasi, hingga membuat warga takut keluar rumah.
Puluhan pria berambut cepak membabi-buta mendatangi pemukiman, menyerang hingga menyiksa warga tanpa ampun. Mobil ambulans lalu lalang mengevakuasi warga yang diduga diserang kelompok pemuda ini hingga berdarah-darah. (KRO/RD/Trb)