RADARINDO.co.id – Deli Serdang : Sebanyak 33 prajurit TNI terlibat penyerangan di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Jum’at (08/11/2024) malam. Dalam insiden tersebut, satu orang warga bernama Raden Barus (60), meninggal dunia dan sejumlah orang mengalami luka-luka.
Pangdam I/BB, Letjen Mochammad Hasan, memastikan bahwa penyerangan oleh oknum TNI ke warga Desa Selamat, Kecamatan Sibir-biru, Deli Serdang itu, tidak akan terulang kembali.
Baca juga: Warga Sibiru-biru Bawa Jenazah Korban Penyerangan Puluhan Pria Tegap ke Batalyon Armed
“Kami memastikan ini tidak akan terulang,” ujar Pangdam saat menghadiri proses pemakaman Raden Barus, warga yang tewas saat penyerangan itu, Senin (11/11/2024), mengutip detiksumut.
Dalam kesempatan itu, Pangdam I/BB meminta maaf atas insiden tersebut. Dia menyebut kepergian korban tentunya meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga. “Saya Letnan Jenderal TNI Mochammad Hasan, Pangdam I/BB menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya atas peristiwa yang terjadi,” tuturnya.
Bahkan, Hasan menegaskan kalau dirinya bersedia menukar nyawanya dengan nyawa korban, jika memang itu diperlukan. “Sekali lagi atas nama keluarga besar Kodam I/BB, kami memohon maaf sebesar-besarnya, kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap untuk menggantikan sekarang, saya ikhlas, kepergian almarhum meninggalkan duka kepada keluarga,” jelasnya.
Hasan memastikan pihaknya akan memproses para anggota TNI yang terlibat dalam penyerangan itu. “Sekali lagi dan kami sudah memproses permasalahan ini,” ujarnya.
Terhadap korban luka-luka yang tengah dirawat di RS Putri Hijau, Hasan memastikan akan mendapatkan perawatan yang baik. “Anak-anak kita yang masih dalam perawatan di tempat kami, dipastikan akan ditangani sebaik-baiknya,” kata Hasan.
Sementara, Komisi I DPR juga menyoroti insiden penyerangan yang dilakukan 33 anggota TNI dari Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan ke warga Sibiru-biru. Lembaga legislatif tersebut meminta agar kasus itu diusut secara transparan.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Anton S Suratto menyayangkan peristiwa tersebut. Dia menilai insiden penyerangan ke warga dapat mencoreng citra TNI. “Merupakan peristiwa yang sangat disayangkan. Kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi, karena dapat mencoreng citra TNI sebagai institusi yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat,” ujarnya.
Politisi Partai Demokrat ini mengapresiasi upaya Pangdam I Bukit Barisan, khususnya terkait mediasi dengan keluarga korban yang tewas. “Saya mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh Pangdam I Bukit Barisan yang sudah melakukan mediasi dengan keluarga korban,” katanya.
Baca juga: PM Turun Tangan Terkait Puluhan Pria Serang Pemukiman Warga Sibiru-biru
Mengenai proses penyelidikan yang dilakukan Pomdam I/BB terkait peristiwa penyerangan, Anton menunggu hasilnya. Dia pun mendorong agar proses hukum berjalan transparan
“Proses penyelidikan yang tengah berlangsung di Pomdam 1 Bukit Barisan. Jadi kita tunggu saja hasilnya. Saya mendorong agar proses hukum berjalan transparan dan tegas agar kejadian serupa tidak terulang,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan orang berambut cepak dan berbadan tegap melakukan penyerangan di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Jum’at (08/11/2024) malam. Dalam peristiwa itu, satu warga dilaporkan tewas, sedangkan sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka. (KRO/RD/Dtk)