Bobby Respon Kritikan LBH Soal Tembak Mati Begal

76

RADARINDO.co.id – Medan : Walikota Medan, Bobby Nasution merespon kritikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan soal pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terkait tembak mati pelaku kriminal begal dan geng motor.

“Kena marah LBH saya ya. Mewakili para begal, terimakasih LBH,” kata Bobby di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (12/7/2023) melansir cnnindonesia.com.

Baca juga : Rutan Kelas I Medan Gelar Seminar Spiritual Qolbu dan Mental

Terkait hal itu, Bobby meminta LBH Medan untuk turun langsung menanyakan kepada masyarakat terkait kondisi begal yang semakin beringas di Kota Medan akhir-akhir ini.

“Tanya masyarakatnya, bagaimana kondisinya. Saya rasa dengan korban-korban yang sudah banyak di Kota Medan. Perlu tanya masyarakatnya,” ungkapnya.

Menurutnya, penindakan tegas terhadap para pelaku begal wajib didukung oleh seluruh masyarakat Medan, termasuk LBH agar kondisi aman dan kondusif serta masyarakat tidak menjadi korban kejahatan jalanan lagi.

Sebelumnya, Walikota Medan, Bobby Nasution meminta agar pihak kepolisian menindak tegas para pelaku begal dan geng motor. Bobby Nasution menegaskan, bila perlu pelaku begal dan geng motor yang sudah sering meresahkan warga ditembak mati.

“Tindakan-tindakan kejahatan yang dilakukan di wilayah hukum Polres Belawan, ini akan ditindak tegas secara terukur. Dan apabila masih sering terjadi, (saya) sangat-sangat setuju kalau bisa dihukum yang setegas-tegasnya,” kata Bobby Nasution saat menghadiri pemaparan kasus di Polres Pelabuhan Belawan, Kamis (06/7/2023) lalu.

Menantu Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) itu sangat mendukung jika polisi menembak mati begal dan geng motor. “Hari ini, (kejahatan) di wilayah Kota Medan akan ditindak di lapangan, walaupun harus ditembak mati,” kata Bobby.

Baca juga : Hari Pertama Operasi Patuh 2023, Ribuan Pelanggar Kena Tilang

Bobby juga mengatakan bahwa dirinya sempat melakukan patroli di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan. Ia sempat berbincang dengan pedagang yang merasa resah atas maraknya aksi kejahatan seperti begal dan perampokan.

Meski pedagang tidak terluka secara fisik, namun piskisnya terganggu akibat teror kejahatan yang kian mengganas. Atas hal tersebut, Bobby kembali meminta agar kepolisian memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan ini. Terkait pernyataan Bobby tersebut, LBH menekankan bahwa hal itu mengarah kepada dugaan pembunuhan tanpa prosedur hukum dan putusan pengadilan (extra judicial killing). LBH menilai, sikap Bobby soal hukum mati tak jauh beda dengan sadisnya pelaku begal itu sendiri. (KRO/RD/CNN)