RADARINDO.co.id – Gunungsitoli : Satuan pendidikan (Informal, Nonformal, PKPPS) termasuk Program Pendidikan Kesetaraan di luar negeri yang terdaftar dalam pangkalan data Dapodik atau EMIS dan memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yang valid, melaksanakan uji kesetaraan, salah satunya PKBM Ziona.
Baca juga : Turunkan Angka Putus Sekolah, PKBM Ziona Buka Layanan Pendidikan Kesetaraan
PKBM ZIONA termasuk salah satu satuan pendidikan yang akan menyelenggarakan uji kesetaraan bagi peserta Paket A, B dan C. “Pada bulan Mei 2023 mendatang, peserta pendidikan kesetaraan di PKBM Ziona akan diikut sertakan sebagai peserta uji kesetaran,” kata Ketua PKBM Ziona, Rido Waruwu di ruang kerjanya, Sabtu (01/4/2023).
Dijelaskannya, uji kesetaraan merupakan salah satu ujian yang wajib diikuti oleh peserta pendidikan kesetaraan agar sebagai lulusan diakui setara dengan pendidikan formal. Ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang sistem pendidikan nasional.
Pada Pasal 26 ayat 6 menyebutkan, hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk Pemerintah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Melalui uji kesetaraan, nantinya lulusan Paket A, B dan C akan setara dengan SD, SMP dan SMA. Uji Kesetaraan pada tahun 2023 ini akan dilaksanakan berbasis komputer dengan menggunakan Komputer PC dan bermoda daring (online).
Menyambut pelaksanaan Uji Kesetaraan, PKBM Ziona menyelenggarakan pelatihan pengenalan komputer kepada peserta. Pelatihan ini bertujuan untuk melatih peserta siap mengikuti uji kesetaraan berbasis computer.
Baca juga : Warga Desa Sumber Padi Antusias Sambut Tim Safari Ramadhan
Ketua PKBM Ziona menyebutkan bahwa peserta pendidikan kesetaraan masih banyak yang belum mampu menggunakan komputer, maka tentunya akan kesulitan mengikuti uji kesetaraan.
Atas dasar itu, PKBM Ziona berinisiatif memberikan pelatihan pengenalan komputer agar peserta mampu mengikuti ujian secara maksimal.
“Pelatihan ini juga bukan hanya untuk mempersiapkan peserta ikut Uji Kesetaraan, namun dilaksanakan untuk memberikan keterampilan baru bagi peserta agar jika nanti telah lulus maka sudah memiliki keterampilan,” ucap Rido.
Kharisman Halawa, salah satu peserta merasa bersyukur diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan pengenalan komputer, karena selama ini belum pernah mengenal penggunaan komputer. (KRO/RD)