Cerocok Proyek Banjir Rob Belawan Berbiaya Puluhan Miliar Rupiah Banyak yang Patah

413

RADARINDO.co.id – Belawan : Cerocok terbuat dari coran beton yang dibungkus pipa paralon 4 inci yang digunakan pada proyek penanggulangan banjir rob di Belawan, banyak yang patah.

Proyek penanggulangan banjir rob berbiaya sekitar Rp 25 miliar lebih yang merupakan inisiasi Walikota Medan, Boby Afif Nasution, berupa pembangunan benteng terbuat dari coran beton sepanjang sekitar 1 km itu, diharapkan dapat mengatasi air pasang yang kerap membanjiri Belawan.

Baca juga : Kepala KPw BI : Pertumbuhan Ekonomi Sumut Semakin Membaik di Triwulan III 2022

Pantauan RADARINDO.co.id Koran Radar Grup, Jum’at (25/11/2022) di Jalan Kampar persisnya depan kantor Komando Teritorial Terminal (Koterem) Belawan, tampak corocok beton bertulang sepanjang sekitar 3 meter yang di dalamnya terlihat ada 1 batang besi sebagai tulangan, berpatahan sekitar puluhan batang.

Para pekerja proyek yang memindahkan cerocok yang masih utuh dari badan jalan ke bibir pantai, tampak kesusahan mengangkat cerocok tersebut karena sangat berat. Cerocok itu bahkan sampai dipikul oleh 4 orang pekerja untuk bisa memindahkannya ke lokasi penanaman cerocok.

Pekerja yang tidak mau disebutkan namanya saat ditanya tentang banyaknya cerocok yang patah, mengungkapkan kalau mutunya kurang bagus. “Iya. Mutu pipanya kurang bagus pak,” jawab pekerja tersebut spontan.

Sementara, salah seorang pekerja lainnya saat dikonfirmasi mengatakan bahwa jumlah cerocok yang patah tersebut ada sekitar 20 batang.

Terkait dengan patahnya cerocok itu, Humas Pelaksana proyek dari PT. Bukit Zaitun, Sahat, membenarkannya. “Ada yang patah memang itu. Makanya dibikin lagi pakai bambu. Tapi gak masalah itu. Kan patah ttidak disengaja. Namanya cor masuk pipa, ya gak kuat lah,” ujar Sahat via HP.

Sahat mengaku tidak mengetahui cerocok beton itu memakai pipa berapa inci dan berapa ketebalannya. “Kalau berapa inci pipanya ya saya gak tau lah pak. Karena pertanyaan itu teknis kali. Silahkan aja tanya langsung ke lapangan. Foto aja pipanya lalu tanya sama orang teknis disana,” ujar Sahat.

baca juga : Sadis, Ayah Tiri Cubit Kemaluan Anak Sampai Berdarah dan Telapak Kaki Dibakar

Sebelumnya diberitakan, saat ini pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang melaksanakan proyek Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir ROB Belawan, berbiaya Rp 25 miliar lebih, sumber dana APBN Tahun Anggaran 2022, dengan kontraktor dari PT. Bukit Zaitun.

Menanggapi banyaknya cerocok beton yang patah pada proyek yang dibiayai uang rakyat puluhan miliar rupiah itu, salah seorang aktivis NGO sangat menyesalkannya. Ia mencurigai patahnya cerocok tersebut akibat kurang maksimalnya pengawasan yang dilakukan pihak BWS Sumatera II saat pembuatan cerocok.

“Mengingat proyek tersebut adalah untuk kemaslahatan ummat, mestinya pelaksanaannya harus sesuai spek. Oleh karena cerocok terbuat dari beton itu patah, ya kita sebagai masyarakat patut curiga ada yang tidak beres saat pengecoran cerocoknya. Makanya pihak BWS selaku pemilik proyek harus seksama dalam melakukan pengawasan,” ujar aktivis garis keras yang enggan menyebutkan namanya itu di Belawan. (KRO/RD/Ganden)