RADARINDO.co.id – Jakarta : Dinas Pendidikan (Disdik) dan Penggerak Komunitas Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mendapat apresiasi dari Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek tahun 2023 melalui live Instragam, baru-baru ini.
Baca juga : Cegah Gangguan Kamtibmas, Petugas Gabungan Polres Padang Sidimpuan Patroli Subuh
Apresiasi ini diberikan kepada Kepala Disdik HST H Muhammad Anhar, Guru Penggerak Angkatan 5 SMP Negeri 3 HST Rusnida Erlyanti, Guru Prakarya di SMP Negeri 1 HST serta Ketua Komunitas MGMP Prakarya dan Kewirausahaan HST Rahmadi.
Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, Dr Iwan Syahril mengatakan, live Instragram ini merupakan apresiasi bagi satuan pendidikan, guru, penggerak komunitas, dan pemerintahan daerah dalam mendorong IKM.
“Selain itu, agenda ini juga ditujukan sebagai ruang berbagi praktik baik, untuk menularkan semangat perubahan kepada orang banyak. Berbagi praktik baik ini dibersamai oleh guru, penggerak komunitas, dan Kepala Disdik HST,” jelasnya, dilansir dari metro7.co.id.
Menurutnya, saat ini sudah lebih dari 268.000 satuan pendidikan di seluruh provinsi di Indonesia antusias mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2023/2024. “Terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas komitmen untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi anak-anak kita,” ungkapnya.
Baca juga : Dua Penjudi di Batang Toru Terjaring Ops Pekat Toba 2023
Sementara, Kepala Disdik HST, Muhammad Anhar mengucapkan terimakasih kepada Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, Iwan Syahril yang memberikan kesempatan kepadanya mewakili Disdik kabupaten/kota se-Kalsel untuk berbagi praktik baik.
Dari kemendikbudirestek menyampaikan bahwa kebijakan Kurikulum Merdeka tidak ada lagi Diklat secara Luring, sebab itu Disdik HST melakukan Diklat secara masif terkait Kurikulum Merdeka.
“Dinas Pendidikan HST berkolaborasi dengan Balai Guru Penggerak Kalsel dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Kalsel untuk memfasilitasi diklat berjenjang pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka terhadap kepala sekolah, guru kelas, guru mata pelajaran PAI dan PJOK. Berdasarkan presentasi, guru-guru kami tersentuh pelatihan itu sekitar 80 persen,” terangnya. (KRO/RD/MT7)