Durhaka, Remaja Putri Serang Ibunya Pakai Parang Lantaran Disuruh Bersihkan Rumah

31

RADARINDO.co.id – Makassar : Sudah menjadi kewajiban, seorang anak berbakti kepada kedua orantuanya. Namun sepertinya tidak bagi seorang remaja putri berinisial SR di Makassar ini.

Betapa tidak, SR tega menyerang ibu kandungnya sendiri menggunakan senjata tajam jenis parang hanya masalah sepele, yakni disuruh membantu membersihkan rumah. Tak ayal lagi, warga sekitar yang menyaksikan peristiwa tersebut, langsung turun tangan untuk membantu, bahkan ada yang berupaya memanjat pagar rumah.

Baca juga: Video Syur Oknum Guru Adegan Ciuman dengan Siswinya Beredar

Peristiwa “anak durhaka” menyerang ibu kandung menggunakan parang itu terjadi di Jalan Tinumbu Lorong 148, Kecamatan Bontoala, Makassar, Selasa (24/9/2024) sore.

Dalam rekaman video beredar, tampak pelaku yang disebut sebagai anak menganiaya ibunya yang tergeletak di halaman rumah dengan bersimbah darah. Warga setempat, berusaha menghalau aksi pelaku namun terhalang pagar.

Warga lainnya pun terpaksa memanjat pagar untuk menghentikan aksi brutal pelaku. Usai menjauhkan pelaku dari ibunya, korban yang bersimbah darah pun dievakuasi warga.

Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol AKP Wahiduddin menjelaskan, kejadian berawal saat pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa ditegur oleh sang ibu. Sang anak yang tidak terima, langsung mengambil sebilah parang dan menyerang ibunya.

“Dari keterangan korban, ia menerangkan bahwa korban menegur anaknya untuk membersihkan rumah. Namun pelaku yang mengalami gangguan jiwa tidak menerima teguran korban,” kata Wahiduddin, mengutip tribunmedan, Rabu (25/9/2024).

Baca juga: PKBM Hamka Dituding Manipulasi Laporan

Saat itulah pelaku langsung mengambil parang, kemudian melakukan penganiayaan ibu kandungnya. Akibat penganiayaan itu, korban Siti Syamsiah (64) mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya akibat tebasan parang sang anak. Kondisi dugaan gangguan kejiwaan terhadap pelaku SR, kata Wahid juga dikuatkan pernyataan ayahnya atau suami korban, Hakim.

“Menurut keterangan ayah pelaku, bahwa pelaku yang merupakan anak pertamanya sudah lama mengalami gangguan jiwa dan seringkali marah dan mengamuk di dalam rumah,” bebernya. (KRO/RD/Trb)