RADARINDO.co.id – Kebumen : Penemuan mayat seorang Kepala Sekolah berinisial MN (55) ditengah hutan Desa Kambangsari, Kecamatan Alian, Kebumen, Senin (21/5/2025) lalu, bikin heboh masyarakat setempat.
Sekretaris Desa Kambangsari, Gigih Supriyatno menjelaskan, mayat pria yang menjabat sebagai Kepala SD di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu, pertama kali ditemukan oleh pencari bonsai sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Bengkulu, Ratusan Rumah Rusak
Awalnya, mayat tersebut hanya dikira sebuah tumpukan karung bekas. Namun setelah dicek, warga terkejut lantaran ada mayat seorang pria. Terlebih, mayat tersebut sudah mulai membusuk.
“Yang laporan itu, ketakutan lihat mayat. Saya langsung cek buat memastikan,” jelasnya melalui sambungan telepon, melansir kompas, Jum’at (23/5/2025).
Gigih mengungkapkan, mayat ditemukan dalam posisi telentang. Kondisinya juga sudah sulit dikenali karena beberapa bagian tubuh mulai membusuk.
Diperkirakan, korban telah meninggal selama empat hari lalu. “Orang itu tidak lapor ke RT. Rumah dekat lokasi juga tidak lihat,” ungkap Gigih.
Menurutnya, di sekitar lokasi penemuan mayat ada terdapat bekas lilin, tasbih, dupa dan kembang. Namun, Gigih tak mengetahui apa kegunaan dari benda layaknya sesaji tersebut.
Meski begitu, dia menyebut tempat tersebut memang kerap didatangi masyarakat untuk menjalankan ritual. “Disini ada punden, orang nyebut petilasan. Ditemukan sekitar 10 meter di belakang punden,” terangnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Yosua Farin Setiawan menyampaikan, korban pertama kali ditemukan tanpa identitas. Sosok korban baru teridentifikasi setelah petugas kepolisian mengandalkan alat Inafis Portable System (IPS).
Korban diketahui merupakan warga Dusun Barisan, RT 01/013, Kelurahan Mranggen, Kecamatan Srumbung, Magelang. “Malam selasa kami hubungi pihak keluarga, kemudian dibawa pulang dan dikebumikan,” terangnya.
Yosua menyatakan, belum diketahui pasti penyebab kematian korban. Sejauh ini pihaknya masih fokus melakukan serangkaian penyelidikan. Jajaran Satreskrim juga fokus menyelidiki untuk memastikan ada atau tidaknya unsur tindak pidana.
“Tadi malam kami minta izin. Apakah boleh dilakukan autopsi karena belum tahu penyebab kematian dan ditemukan ditengah hutan seperti petilasan,” kata Yosua.
Baca juga: Pedagang Didenda Rp2,5 Juta Akibat Jual Rokok Tanpa Cukai
Dalam kasus itu, Polisi telah mengamankan seorang saksi berinisial W, yang diduga menjadi orang terakhir yang bertemu korban. “Sementara ada 1 orang kita amankan dulu tapi belum jelas statusnya apa,” ujar Yosua.
Menurut Yosua, korban diketahui pergi ke lokasi petilasan menggunakan sepedamotor dan membawa ponsel. Namun kedua barang tersebut justru ditemukan berada di tangan W, yang kini tengah diperiksa. (KRO/RD/Komp)