RADARINDO.co.id – Medan : Seorang wanita curhat, mengundang 100 orang saat pernikahannya, namun hanya mendapat sumbangan sebesar Rp420 ribu. Video curhatannya pun viral di media sosial setelah diunggahnya.
Melansir tribunmedan.com, Sabtu (31/8/2024), persitiwa ini diunggah oleh pengguna halaman Facebook XUAN Play, media Malaysia berbahasa Mandarin. Dalam unggahan disebutkan, seorang perempuan Malaysia yang baru menikah pada Juni lalu berbagi kemarahan setelah para tamu pernikahannya ternyata memberikan angpau atau sumbangan tidak sesuai dengan harapannya.
Baca juga: Bahagia Dilamar Kekasih di Stadion, Wanita Ini Ternyata Miliki Suami dan Anak
Pengantin perempuan tersebut pada awalnya menjelaskan, ia sebenarnya bermaksud menikah 4 tahun lalu, tetapi pandemi Covid-19 merebak dan merusak rencananya. Setelah sekian lama menunggu hingga vandemi berakhir, ia pun memutuskan menikah disebuah taman.
“Semua orang tahu bahwa harga semua barang dan jasa naik setelah MCO (movement control order/pembatasan pergerakan akibat Covid-19), terutama jamuan makan malam dan biaya yang berhubungan dengan foto pernikahan, yang meningkat 2 hingga 3 kali lipat. Harga banyak tempat saya lihat juga naik tiga kali lipat. Pada akhirnya, dengan berat hati saya memilih lokasi yang ideal. Meskipun tidak murah, setidaknya ini adalah tempat impian saya,” ungkapnya.
Pengantin perempuan ini kemudian melanjutkan dengan menceritakan bagaimana pernikahannya telah membuatnya menyadari siapa di antara para tamunya yang benar-benar bisa ia anggap sebagai teman.
“Saya dan suami saya hanya mengundang 100 orang, jadi semua orang dianggap sebagai tamu VIP dalam pikiran saya. Namun, pertanyaannya adalah, ketika saya memperlakukan orang lain sebagai VIP, mereka memperlakukan saya sebagai apa?,” ungkapnya.
Dia kemudian mencaci maki teman-teman kerjanya karena “hanya” memberinya 120 ringgit Malaysia (sekitar Rp 420.000 atau kurang dari Rp 500.000) per amplop. “HELLO! Ini tahun 2024, apakah mereka pikir harga jamuan makan masih 120 ringgit Malaysia per orang?. Apakah Anda sudah bangun?. Apakah Anda pikir harga dari 20 tahun yang lalu masih berlaku?. Kita harus membayar pajak 16 persen dan juga untuk alkohol. Apakah menurut Anda pesta pernikahan saya adalah (restoran) Haidilao?. Saya pikir makan di Haidilao lebih mahal dari 120 ringgit Malaysia,” katanya.
Dia kemudian menempatkan satu rekan kerja tertentu dalam bidikannya, seorang perempuan yang rupanya adalah istri dari seorang pengusaha. “Salah satu kolega saya mengatakan di awal bahwa dia ingin memesan 3 kursi karena dia membawa suami dan putrinya. Putrinya sudah berusia 13 tahun, jadi dia sudah dianggap dewasa. Makan malam saya (yang disajikan kepada tamu) nilainya lebih dari 200 ringgit Malaysia (sekitar Rp 700.000) per orang, apakah dia akan membayar 600 ringgit Malaysia (sekitar Rp 2,1 juta) untuk 3 orang?. Dia selalu mengatakan bahwa dia menikah dengan seorang bos, saya percaya bahwa istri seorang bos tidak boleh cuek dengan harga pasar,” ungkap pengantin itu.
Baca juga: Istri Ogah Urus Mertua, Suami Tega Usir Ibu Kandung
Namun, suami perempuan tersebut harus batal dari menghadiri pernikahan di menit-menit terakhir. Pengantin perempuan itu pun bertanya apakah sang suami masih harus membayar tempat duduk yang awalnya diniatkan untuk suami dari rekannya karena tempatnya di acara makan malam sudah dipesan.
Pada akhirnya, pengantin perempuan menemukan orang lain untuk hadir sehingga dia tidak perlu membuang biaya makan tamu. “Saya menemukan seseorang yang sangat setia yang bersedia hadir dan mengetahui harga pasar, dan memberikan setidaknya 200 ringgit Malaysia (sekitar Rp 700.000). Sedangkan, rekan kerja saya itu datang bersama putrinya yang berusia 13 tahun, dan mereka berdua hanya membayar 228 ringgit Malaysia (sekitar Rp 800.000),” ungkap dia.
Dia akhirnya memutuskan tidak akan lagi bersahabat dengan rekan-rekannya di tempat kerja dan mengutuk orang-orang yang menghadiri pernikahannya ketika mereka “tidak mampu”.
“Jika mereka adalah lulusan baru, saya mungkin bisa memaafkan mereka. Tapi, pernahkah Anda berpikir mengapa seorang pengantin harus kehilangan uang untuk Anda?. Jika Anda tidak mampu, jangan katakan Anda ingin hadir. Lagipula, saya juga mendapatkan uang hasil jerih payah saya dan memperlakukan Anda seperti VIP,” omel perempuan itu. Unggahan itu pun direspons banyak warganet Malaysia. Sebagian besar kesal dengan omelan perempuan itu. Misalnya, ada yang menyesalkan perempuan itu masih memikirkan apa yang akan diberikan oleh para tamu. “Saya merasa sangat beruntung karena saya bukan teman Anda,” tulis netizen dalam kolom komentar. (KRO/RD/Trb)