RADARINDO.co.id – Medan : Air bersih adalah salah satu sumber kehidupan dan menjadi kebutuhan vital. Untuk mendapatkan air bersih, tidak sedikit orang yang menggunakan air bawah tanah melalui sumur bor. Apalagi, pemukiman yang ditinggali jauh dari jangkauan penyedia air bersih seperti PDAM.
Namun, siapa sangka, penggunaan sumur bor ternyata memiliki resiko yang cukup besar. Dimana, penggunaan sumur air bawah tanah yang berlebihan bisa menurunkan permukaan tanah, bahkan bisa membuat bangunan atau gedung akan amblas.
Baca juga: Sumur Bor Dapat Menurunkan Permukaan Tanah, Bangunan Miring dan Amblas
Untuk itu, industri serta usaha-usaha, baik di perkotaan maupun pedesaan, sudah saatnya menghentikan penggunaan sumur bor. Tetaplah menggunakan fasilitas air bersih atau PDAM.
Menurut Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, pembangunan giant see wall (tanggul laut raksasa) di Provinsi DKI Jakarta, tidak lagi diperlukan apabila penggunaan air tanah bisa dihentikan.
“Tapi nanti kalau (penggunaan) air tanah bisa kita setop, giant see wall sudah tidak perlu lagi. Sudah tidak perlu lagi untuk (mengatasi) penurunan muka air tanah Jakarta,” ucap Basuki belum lama ini pada acara penandatanganan kredit sindikasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I serta penggantian dan/atau duplikasi 37 Jembatan Callender Hamilton (CH) di Jakarta saat masih menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Eks Menteri PUPR era Jokowi itu mengatakan, penggunaan air tanah bisa disetop apabila tiga proyek infrastruktur selesai dibangun, yakni, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I, Jatiluhur II, dan Karian-Serpong.
Hanya dengan langkah tersebut lanjutnya, maka Jakarta bisa selamat dari penurunan muka tanah. Menurut analisis Kementerian PUPR bersama Belanda serta Korea Selatan, Jakarta akan mengalami penurunan muka tanah sedalam 10 cm-12 cm per tahun.
Jika hal ini tidak dicegah, maka akan berdampak pada 13 sungai yang melewati Jakarta tidak akan mengalir secara gravitasi ke laut. SPAM Regional Jatiluhur I juga berfungsi dalam menyediakan air minum curah sebesar 4.750 liter per detik untuk empat wilayah.
Baca juga: Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah Akibat Proyek Fiktif PT Sigma
Provinsi DKI Jakarta sebesar 4.000 liter per detik, Kota Bekasi sebesar 300 liter per detik, Kabupaten Bekasi 100 liter per detik, serta Kabupaten Karawang sebanyak 300 liter per detik.
Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) tersebut menggunakan skema unsolicited dengan pemrakarsa konsorsium PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, serta PT Tirta Gemah Ripah. (KRO/RD/Tim)