Polisi Bakal Cek Dugaan Pengoplosan Gas Subsidi di Jala 4 Marelan

65

RADARINDO.co.id – Marelan : Dugaan pengoplosan gas bersubsidi di Jalan Jala 4 Lingkungan III, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, sangat meresahkan masyarakat, khususnya di Kota Medan.

Terkait hal tersebut, Kapolsek Medan Labuhan, Kompol T Sibuea SE SH, menegaskan bakal melakukan pengecekan ke lokasi pengoplosan gas berukuran 3 kg itu. “Siap. Kami akan cek. Terimakasih,” tegas Kompol T Sibuea saat dikonfirmasi via HP, Senin (24/2/2025).

Baca juga: Tak Ditindak APH, Pengoplos Gas Subsidi di Jala 4 Marelan Eksis

Sebelumnya diberitakan, terduga pelaku pengoplosan gas subsidi atau LPG ukuran 3 kg di Jalan Jala 4 Lingkungan 3, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Medan, eksis menjalankan bisnis haramnya tanpa ada tindakan berarti dari Aparat Penegak Hukum (APH).

Dilokasi, tampak beberapa kenderaan roda empat jenis mobil pick up yang sudah dimodifikasi, hilir mudik keluar masuk gang di Jalan Jala 4 Marelan. Diduga, mobil-mobil pick up yang telah dimodif tersebut, memuat tabung LPG ukuran 3 kg untuk dioplos ke tabung gas non subsidi.

Tampak didepan gang diduga lokasi pengoplosan gas subsidi dijaga ketat oleh beberapa pria berbadan tegap berambut cepak. Pria-pria tersebut menatap serius setiap orang yang melintas.

Selain menggunakan mobil pick up, ada juga beberapa becak barang untuk mengangkut puluhan tabung gas hijau. Becak tersebut terlihat bolak balik memasuki gang di Jalan Jala 4. Diduga gas bersubsidi yang diangkut pick up dan becak tersebut berasal dari beberapa pangkalan gas yang ada di Kota Medan dan sekitarnya.

Kepala Lingkungan 3, Rudi Ang saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui adanya aktivitas tersebut diwilayah kerjanya. “Saya tidak begitu mengetahui bagaimana aktivitas mereka,” ujar Rudi via sambungan selulernya, baru-baru ini.

Namun menurutnya, lokasi yang dijadikan untuk bisnis illegal tersebut adalah lahan kosong milik seorang bernama Ahpeng. “Disitu bukan gudang, tapi lahan kosong milik warga (Ahpeng-red) yang mungkin disewa mereka (pengoplos-red),” ujar Rudi.

Rudi menyebut, pengusaha yang diduga pengoplos gas subsidi tersebut tidak pernah menemui atau melapor kepadanya selaku Kepala Lingkungan setempat. “Kalau ditanya siapa nama pengelolanya, saya tidak tahu. Kalau saya kesana hanya ketemu dengan orang yang duduk-duduk di kedai dekat lokasi,” tukasnya.

Baca juga: Kapolsek Pancur Batu Klarifikasi Tudingan Bentak Wartawan

Rudi juga mengatakan, telah berulangkali berkoordinasi dengan pihak Kelurahan, Babinsa maupun Bhabinkamtibmas.

Masyarakat sangat resah dengan aksi ini. Pasalnya, gas yang seharusnya menjadi jatah kaum marginal itu, tak jarang menjadi langka dan mahal di pasaran karena banyak “tersedot” ke Jalan Jala 4. (KRO/RD/Ganden)