Proyek Banjir Rob Belawan Berbiaya Puluhan Miliar Diduga Gunakan Paralon Patah

40

RADARINDO.co.id-Belawan: Sumber masyarakat memberikan informasi kepada RADARINDO.co.id GROUP KORAN RADAR mengataka cerocok terbuat dari coran beton yang dibungkus pipa paralon 4 inci yang digunakan pada proyek Penanggulangan Banjir Rob di Belawan, diduga banyak yang patah, Jumat (25/11/2022).

Baca juga : Pemasangan Sheet File Renggang Proyek Pengendalian Banjir Sungai Deli Tak Profesional

Warga yang tidak mau disebutkan namanya itu mengaku kecewa terhadap pelaksanaan proyek penanggunglangan banjir Rob.


Proyek penanggulangan banjir Rob berbiaya sekitar Rp25 miliar lebih yang merupakan inisiasi Walikota Medan Boby Afif Nasution berupa pembangunan benteng terbuat dari coran beton sepanjang sekitar 1 Km itu, diharapkan dapat mengatasi air pasang yang kerap membanjiri Belawan.

Pantauan RADARINDO.co.id Koran Radar Grup pada Jumat siang di Jalan Kampar persis di depan kantor Komando Teritorial Terminal (Koterem) Belawan, tampak corocok beton bertulang sepanjang sekitar 3 meter yang di dalamnya terlihat ada 1 batang besi sebagai tulangan, berpatahan sekitar puluhan batang.

Para pekerja proyek yang tampak memindahkan cerocok yang masih utuh dari badan jalan ke bibir pantai, tampak kesusahan mengangkat cerocok tersebut karena sangat berat. Cerocok itu bahkan sampai dipikul oleh 4 orang pekerja untuk bisa memindahkannya ke lokasi penanaman cerocok.

“Cerocoknya banyak yang patah ya pak”, tanya Radarindo.co.id kepada salah seorang pekerja. “Iya. Mutu pipanya kurang bagus pak”, jawab pekerja tersebut spontan. Sementara salah seorang pekerja lainnya mengatakan jumlah cerocok yang patah tersebut ada sekitar 20 batang.

Terkait dengan patahnya cerocok itu, Humas Pelaksana proyek dari PT. BZ, Sahat, membenarkannya. “Ada yang patah memang itu. Makanya dibikin lagi pakai bambu. Tapi gak masalah itu. Kan patah gak disengaja. Namanya cor masuk pipa, ya gak kuat lah”, ujar Sahat via HP pada Jumat (25/11/2022) siang.

Ketika ditanya cerocok beton itu memakai pipa berapa inci dan berapa ketebalannya, Sahat mengatakan tidak tau.

“Kalau berapa inci pipanya ya saya gak tau lah pak. Karena pertanyaan itu teknis kali. Silahkan aja tanya langsung ke lapangan. Foto aja pipanya lalu tanya sama orang teknis disana”, ujar Sahat sedang berada di Medan.

Seperti pada pemberitaan edisi sebelumnya, saat ini pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang melaksanakan proyek Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir ROB Belawan, berbiaya Rp25 Miliar lebih, Sumber dana APBN Tahun Anggaran 2022, dengan kontraktornya dari PT. BZ.

Baca juga : Waspada! Pria Ini Berkeliaran Keliling Conter Isi Saldo Gak Bayar

Menanggapi banyaknya cerocok beton yang patah pada proyek yang dibiayai uang rakyat puluhan miliar rupiah itu, salah seorang aktivis NGO sangat menyesalkannya. Ia mencurigai patahnya cerocok tersebut akibat kurang maksimalnya pengawasan yang dilakukan pihak BWS Sumatera II saat pembuatan cerocok.

“Mengingat proyek tersebut adalah untuk kemaslahatan ummat, mestinya pelaksanaannya harus sesuai spek. Oleh karena cerocok terbuat dari beton itu patah, ya kita sebagai masyarakat patut curiga ada yang tidak beres saat pengecoran cerocoknya. Makanya pihak BWS selaku pemilik proyek harus seksama dalam melakukan pengawasan, ujar aktivis garis keras yang malas menyebutkan namanya itu di Belawan.

Sumber minta pihak kontraktor segera membongkar kembali pemasangan paralon yang diduga patah. (KRO/RD/Ganden)