Tim Gabungan Gerebek Gudang Diduga Milik Mafia Solar

39

RADARINDO.co.id – Medan : Tim gabungan terdiri dari Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) dan Balai Pengawasan Tertib Niaga, Kementerian Perdagangan, melakukan penggerebekan dua unit gudang yang diduga milik oknum mafia migas di kawasan Medan Utara, Kota Medan, baru-baru ini.

Pertama kali, petugas menggerebek gudang yang berada di Jalan Hiu, Kelurahan Belawan Bahagia, Kecamatan Medan Belawan. Gudang itu disebut dikelola oleh seseorang berinisial R.

Baca juga: Pemprov Sumut Buka Posko Pantau Kepatuhan Pembayaran THR

Dari gudang tersebut, tim gabungan menyita lebih dari 3.000 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi serta belasan tandon fiber kosong berkapasitas 500 liter dan 240 jerigen berkapasitas 35 liter.

Selain itu, juga turut diamankan sejumlah mesin pompa yang diduga sebagai alat untuk memindahkan solar, serta satu unit tangki berkapasitas 24 kiloliter dan dua unit mobil pick up.

Dari informasi, solar bersubsidi itu dibeli dari SPBU di Jalan Pelabuhan Raya Belawan. Pembelian solar bersubsidi itu diduga bekerjasama dengan oknum ketua salah satu organisasi nelayan.

Dalam menjalankan praktik ilegal tersebut, pelaku menampung solar subsidi yang telah dibeli dari SPBU ke tandon-tandon. Setpa harinya, R mampu menampung sekitar 3.000 liter solar subsidi untuk dijual kembali ke pelaku industri dan Industri Perikanan Gabion menggunakan mobil tangki.

Kemudian, tim bergerak melanjutkan penggerebekan gudang di Jalan Pasar Lama, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan yang diduga milik oknum berinisial AS.

Baca juga: Miris, Beras Impor Berkutu Ditemukan di Gudang Bulog

Gudang tersebut digerebek lantaran diduga ada praktik pengoplosan solar dalam jumlah besar. Solar subsidi yang dibeli dari SPBU dicampur dengan minyak masak dari wilayah Aceh untuk kemudian dijual sebagai solar industri.

Namun saat di lokasi kedua, tim gabungan gagal masuk ke lokasi gudang yang sudah dikunci. Di dalam gudang masih terlihat sejumlah tandon penampung solar dan kontainer. Namun tak ada aktivitas apapun di dalam gudang. (KRO/RD/SU)