RADARINDO.co.id – Langkat : Sejumlah warga Desa Perlis, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, melaporkan kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) di desa mereka. Menurut warga, mereka telah berulang kali melakukan aksi demo dugaan korupsi bantuan sosial pada tahun 2022 untuk para nelayan.
Bahkan tak hanya dugaan korupsi, tandatangan masyarakat juga diduga dipalsukan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab. Warga meminta agar pihak terkait dan aparat penegak hukum memproses orang-orang yang terlibat dalam dugaan korupsi tersebut.
Baca juga: Anggaran BTT Rp220 Juta Dinas PUTR Batu Bara Diduga Tak Dapat Dipertanggungjawabkan
“Demo sudah berkali-kali di kantor Desa Perlis. Ini kami sudah melaporkan ke DPRD untuk di RDP-kan,” ujar Ketua BPD Desa Perlis, Mukhlis, Rabu (19/2/2025), seperti dilansir dari tribunmedan.
Dalam kesempatan itu, Mukhlis membeberkan dugaan korupsi sehingga mencuat kepermukaan. “Mulanya kami tidak mengetahui, tapi ternyata Kepala Dusun (Kadus) membuat kelompok. Kami masyarakat ini dimasukkan ke dalam kelompok. Nah ternyata ada bantuan dari pemerintah melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Langkat,” ucap Mukhlis.
Adapun bantuan yang disalurkan itu dalam bentuk uang berjumlah Rp300 ribu untuk 850 nelayan dari 9 dusun yang ada di Desa Perlis pada tahun 2022 lalu. Namun pada prakteknya, uang tersebut diduga dikorupsi dan menjadi temuan di tahun 2024.
“Bantuan dalam bentuk uang itu dikorupsi, ada yang cuma diberi Rp100 ribu, Rp200 ribu, suka-suka orang itulah. Harusnya bantuan yang diterima masyarakat Rp300 ribu untuk 850 orang dari 9 dusun,” kata Mukhlis. (KRO/RD/Trb)