RADARINDO.co.id – Hamparan Perak : Puluhan warga Dusun I dan Dusun II Desa Tandem Hilir II, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, merasa resah soal limbah darah dari usaha pemotongan bebek.
Keresahan puluhan warga sudah terjadi sejak usaha pemotongan bebek tersebut beroperasi di wilayah pemukiman mereka selama sekitar 3 tahun.
Baca juga: Polrestabes Medan Amankan 3 Kelompok Genk Motor
“Kami sudah tidak tahan lagi mencium bau darah bebek itu. Kami minta agar usaha pemotongan bebek itu ditutup segera,” ujar salah seorang warga bernama Herman (56), diamini warga lainnya, Senin (14/10/2024).
Herman didampingi sejumlah warga lainnya menuturkan bahwa usaha pemotongan bebek itu setiap dua hari sekali memotong sekitar 700 ekor bebek. Sedangkan darah hasil pemotongan ratusan ekor bebek itu dialirkan atau dibuang ke parit.
Didalam parit tersebut, darah bebek mengendap sehingga lama-kelamaan menghasilkan ribuan ulat. “Ulat-ulat dari darah bebek itu dari parit merayap naik ke dinding rumah warga. Sehingga, selain bau amis darah, serangan ulat pun menjadi keresahan kami,” ujar Herman.
Baca juga: Sekda Jember Diduga Tak Netral Dukung Salah Satu Paslon
Terkait dengan keresahan warga tersebut, pemilik usaha pemotongan bebek yang disebut-sebut bernama Budi, hingga berita ini dipublikasikan, belum berhasil dikonfirmasi.
Sementara Kepala Dusun II, Syahrial mengaku belum mengetahui adanya keresahan warganya. “Warga tidak ada yang melaporkan ke saya, jadi saya belum tahu,” ujar Syahrial. (KRO/RD/Ganden)