RADARINDO.co.id – Belitung : Salah satu oknum Kepala Dinas (Kadis) di Belitung Timur, Bangka Belitung, berinisial BP, diduga menampar anggota Satpol PP bernama Fahrudiansyah lantaran dianggap lambat mengulurkan tangan ketika diajak bersalaman.
Peristiwa tersebut terjadi di ruang tunggu DPRD Belitung Timur, Selasa (17/9/2024) lalu saat korban dan BP sedang menunggu jalannya rapat paripurna tentang Perubahan APBD 2024.
Baca juga: Pesta Narkoba Saat Bimtek, Tiga Oknum Anggota DPRD Diamankan
Tidak terima ditampar, Fahru kemudian membuat laporan ke Polsek Manggar, Polres Belitung Timur. “Inisialnya BP salah satu Kepala Dinas Pemkab Beltim. Naikkan laporannya, Rabu (18/9/2024),” jelas Kapolsek Manggar, AKP Abdul Haris, seperti dikutip dari detik, Sabtu (21/9/2024).
Haris menyebut, BP dilaporkan atas kasus dugaan penganiayaan. Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Kejadian itu Selasa. Pada hari Rabunya kita sudah mulai melakukan penyelidikan dengan olah TKP,” sebut Kapolsek.
Menurutnya, Polisi belum memanggil BP. Namun sudah ada saksi-saksi yang dimintai keterangan dalam perkara ini. “Terlapor belum (diperiksa), baru saksi-saksi di TKP. Hari ini akan ada saksi lagi yang diundang untuk memberikan klarifikasi atas peristiwa yang dilaporkan oleh korban,” sebutnya.
Sementara itu, Anggota Satpol PP Beltim Fahrudiansyah menyebut, peristiwa itu terjadi saat dia sedang berada di ruangan tunggu. Saat itu dia diminta mewakili atasannya di rapat paripurna, karena berhalangan hadir.
“Karena rapat ada keterlambatan, jadi kita menunggu di ruang tunggu. Waktu itu saya sedang bersama dua orang, Pak Leo dan Boim,” ucapnya.
Baca juga: 1,5 Tahun Disandera KKB, Pilot Susi Air Akhirnya Berhasil Dibebaskan
Korban saat itu sedang merokok. BP kemudian datang dan langsung menyalami kedua rekannya, Leo dan Boim. Namun, giliran korban karena dianggap lama mengulurkan tangan, ia langsung ditampar di wajah.
“Pada saat mau menyalami saya, kan saya merokok. Jadi saya agak lama (mengulurkan tangan), maksud saya mau mematikan rokok, sambil nunduk. Tapi dia langsung menempeleng saya, mungkin dia beranggapan saya lama menyambut salam dia (BP). Saya terkejut, sempat linglung (usai ditampar),” ungkapnya. (KRO/RD/Dtk)