RADARINDO.co.id – Medan : Sejarah Tembakau (Nicotiane tabacum, L) pernah menghantarkan satu tempat yang bernama Deli menjadi pesohor yang mengharumkan namanya menjadi Tembakau Deli, wanginya seharum helaan nafas asap rokok cerutu di Pasar Lelang Bremen (Jerman).
Tembakau Deli menghasilkan keuntungan yang luar biasa dalam dunia perdagangan di masanya. Sejarah panjang yang mengiringi wanginya asap rokok ternyata menyimpan berbagai kisah, seperti yang pernah ditulis oleh Emil W Aulia dengan bukunya “Berjuta-juta dari Deli, Satoe Hikajat Koeli Contract”.
Bremen merupakan tempat perdagangan abstrak yang tidak menyediakan tembakau di tempat. Lewat Tembakau Deli pula Indonesia dikenal di negara Eropa dimasa penjajahan kolonial Belanda.
Baca juga: Ada Apa dengan PDAM Tirta Deli
Seiring perkembangan zaman, muncul rokok jenis Vape dan Iqos, namun rokok tembakau tetap ada peminatnya. Untuk Indonesia, menurut data Survey Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 terdapat 70 juta perokok aktif dan ternyata 7,4 % perokok tersebut berusia 10 – 18 tahun dan ini merupakan peluang bisnis yang cukup besar terlepas dari pro dan kontra persoalan tembakau dari sisi kesehatan dan fatwa ulama.
Seorang pemuda bernama Rizaldi (27), melihat bahwa ada peluang bisnis dari tembakau. Kondisi keuangan yang melemah di masyarakat apalagi pemerintah menaikkan cukai rokok sangat drastis sehingga penggunanya beralih ke rokok yang lebih murah serta belum terjangkaunya harga beli Vape dan Iqos membuat pemuda ini membuka usaha rokok Tingwe alias Melinting Dewe (adopsi dari bahasa Jawa yang bermakna menggulung sendiri).
Produk dari One Hundred dijadikan merk kios lapak yang disewanya berukuran 3,5 m x 8 m. Kios yang beralamat di Jalan Sidomulyo Pasar 9 Dusun V Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang dijadikan untuk tes pasar.
Ada tersedia varian rasa seperti Kopi, Vanilla, Mangga, Menthol, Apel, Frutty, Teh dan Bubble Gum. Selain tembakau berbagai rasa di kiosnya tersedia pula cengkeh, alat linting, busa filter, kertas rokok dan lem.
Saat disinggung apa suka dukanya bisnis rokok Tingwe, Rizaldi mengungkapkan, kita yang mengatur sendiri. “Maju tidaknya ya tergantung kita. Sementara dukanya, pembeli masih belum banyak yang mengetahui tempat kita, masih tahap merintis,” ujarnya, Minggu (29/9/2024).
Baca juga: Membongkar Sisi Gelap 5 Zodiak, Waspada dengan Leo
Menurut pengamatan, di sekitar Desa Tembung, Bandar Klippa dan Bandar Setia, ada beberapa tempat usaha sejenis. “Disini rasanya tepat. Lagian saya sudah nyaman belanja disini, meski jauh dari rumah,” ungkap Iwan, pembeli dari kawasan Pasar 11.
“Untuk best seller produk kita bermerk One Hundred itu rasa Sampoerna dan Surya,” ucap Aldi sembari berpromosi memberikan sebatang rokok Tingwe, rasa Dji Sam Soe.
Benar saja, meski tidak seperti rasa aslinya, Dji Sam Soe Tingwe KW produk One Hundred menjadi satu alternatif untuk sebuah rasa khas tembakau pilihan bagi para ahli hisap. (KRO/RD/Budi S)