Pelanggan Ngeluh Tagihan Listrik Melonjak, Ini Kata PLN

55
Ilustrasi

RADARINDO.co.id – Medan : Sejumlah pelanggan mengeluh soal tagihan listrik yang melonjak pada periode Ramadhan bulan lalu. Keluhan tersebut pun diunggah di media sosial hingga menjadi perbincangan hangat. Terkait hal tersebut, pihak PT PLN (Persero) angkat bicara.

Menurut Vice President Komunikasi Korporat PLN, Grahita Muhammad, ada beberapa penyebab terjadi lonjakan tagihan, seperti peningkatan pemakaian hingga berakhirnya program diskon yang dilaksanakan pada Januari dan Februari lalu.

Baca juga: Jaksa Singgung Kode “Satu Pintu” Terkait Vonis Bebas Ronald Tannur

“Adanya lonjakan tagihan listrik sesudah periode diskon bisa disebabkan oleh pola pemakaian listrik yang meningkat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (08/4/2025).

Setelah berakhirnya program diskon tarif listrik sebesar 50 persen sambungnya, maka per 1 Maret 2025 tarif listrik kembali normal. Kemungkinan besar hal tersebut yang dinilai pelanggan sebagai kenaikan tarif.

Dikatakan Grahita, pemerintah memutuskan untuk menjaga tarif listrik tetap atau tidak naik untuk kuartal II 2025. Hal ini sejalan dengan langkah menjaga daya beli masyarakat.

“Pada triwulan II tahun 2025 (April-Juni) Pemerintah juga memutuskan untuk tarif listrik bagi pelanggan subsidi (24 golongan) dan non-subsidi (13 golongan) adalah tetap atau tidak ada kenaikan demi menjaga daya beli masyarakat dan perekonomian nasional,” terangnya.

Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat untuk mengecek kembali riwayat pemakaian listrik pada periode lonjakan tagihan. Grahita menyebut, kenaikan tagihan sejalan dengan pemakaian.

Baca juga: Ponakan Tega Habisi Tantenya, Motifnya Tak Terduga

“Oleh karena itu PLN menghimbau pelanggan dapat memastikan pola konsumsi listrik, dan mengakses PLN Mobile untuk mengetahui riwayat pemakaian setiap bulannya,” pungkasnya. (KRO/RD/CNN)