RADARINDO.co.id – Medan : Sorang warga Jalan Mesjid Pasar 9 Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, bernama A Ramadhan (41) menjadi korban perampokan olah belasan remaja diseputaran rel kereta api Pasar 7, Kecamatan Percut Sei Tuan, saat pulang bekerja, Selasa (17/9/2024) malam, sekitar pukul 20.15 WIB.
A Ramadhan tidak menyangka, kerumunan anak-anak remaja itu berani berbuat nekat melakukan kejahatan. Alhasil, sepedamotor jenis Honda Vario dan HP beserta sejumlah uang miliknya, hilang setelah dirampok para anak “bau kencur” itu. Hingga mengakibatkan kerugian sekitar Rp10 juta.
Baca juga: Polda Sumut Didesak Basmi Pelaku Begal di Tembung
Diungkapkan A Ramadhan, saat itu dirinya yang sedang melintas, didatangi belasan remaja. Secara tiba-tiba, tas yang digantung dibadannya, dirampok para “begundal” tersebut. Lantaran ada barang berharga seperti HP dan sejumlah uang, A Ramadhan pun mencoba mengejar para pelaku untuk merebut kembali tas miliknya.
Namun, salah seorang yang diduga bagian dari anggota “genk” perampok cilik itu, mengembalikan tas dengan cara melempar ke arah A Ramadhan. Tetapi, isi dalam tas seperti sejumlah uang dan HP milik A Ramadhan, telah lenyap.
“Nasib sial” semakin bertambah, ketika dirinya telah pasrah HP miliknya digondol para “begundal” cilik. Betapa tidak, sepedamotor miliknya juga sudah tidak berada ditempatnya. Motor yang selama ini digunakan untuk bekerja itu, diduga juga dilarikan seseorang dari kelompok tersebut.
Diduga, aksi merampok tas milik A Ramadhan, adalah salah satu upaya atau bagian dari rencana para “penjahat” cilik itu. Ketika korban mengejar, pelaku lainnya ternyata telah standby untuk melarikan motor korban. Sehingga, barang rampokan yang mereka ambil dari para korbannya akan semakin banyak.
Para pelaku sengaja merampok barang milik korban, seperti tas atau handphone (HP) dan berlari menuju rel yang tidak bisa dilintasi kenderaan. Saat korbannya mengejar dan meninggalkan sepedamotornya, maka pelaku lainnya langsung melarikan motor korban.
Artinya, tak hanya sejumlah barang didalam tas, seperti uang, HP, atau barang berharga lainnya saja yang hilang, namun sepedamotor milik para korban juga raib. Bahkan, orang yang sedang bertamu juga tidak luput dari incaran para bocah yang disebut-sebut kerap membuat keributan seperti tawuran itu.
Jika lengah sedikit saja, sepedamotor milik para korban yang diparkir, juga bakal lenyap tanpa jejak. Ironisnya, usai melakukan kejahatan, mereka berani blak-blakan menampakkan diri dilokasi kejadian seperti tidak ada masalah.
Atas dasar itu, salah seorang tokoh pemuda di Pasar 9 Tembung, Erwin Fals, mendesak pihak Kepolisian, khususnya dari Polda Sumut, untuk turun membasmi para kelompok/genk “penjahat” diseputaran rel kereta api Pasar 7 Tembung, yang selama ini telah meresahkan masyarakat.
Dari aksi tersebut, Erwin menilai bahwa kejahatan yang mereka lakukan sangat terampil. Artinya, tidak tertutup kemungkinan, kejahatan itu sudah sering dilakukan dan diduga ada oknum yang mengkoordinir para kelompok yang selalu membuat keributan tersebut.
Baca juga: PKBM Sergai Tak Takut Ancaman Audit Inspektorat
“Sebelum ada lagi korban lain yang dirugikan, saya mendesak Polda Sumut untuk membasmi kejahatan diseputaran rel kereta api Pasar 7 Tembung, atau seputaran Jalan Pisang yang biasa disebut Gang Pisang. Jangan sampai ada lagi korban lain, yang bisa saja tidak hanya kehilangan harta benda, namun juga kehilangan nyawa,” tegas Erwin, di Medan, Kamis (19/9/2024).
Erwin mangatakan, kejadian yang menimpa korban A Ramadhan, adalah salah satu bukti kuat untuk menjebloskan para remaja yang selalu beramai-ramai merampok korbannya tersebut, kedalam balik jeruji besi penjara.
“Peristiwa itu adalah bukti kuat menjebloskan mereka ke penjara. Bila perlu lakukan pengintaian atau menyamar. Dipastikan bukti aksi kejahatan kelompok remaja yang mencapai belasan bahkan hingga puluhan tersebut, terkuak,” tukasnya. (KRO/RD/WIN)