RADARINDO.co.id – Serang : Polda Banten menggerebek dua lokasi tempat produksi oli palsu di Serang. Ribuan oli palsu yang sudah dikemas dalam kemasan menyerupai merk Yamalube, Federal Ultratec, AHM MPX1, AHM MPX2 dan AHM SPX2, disita Polisi.
Baca juga : Poktan ATB Labuhan Deli Sikapi Maraknya Okupasi di Sumut
“Mereka sudah memproduksi sejak 2023,” ujar Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Heriyanto saat konferensi pers, melansir cnnindonesia, Senin (3/6/2024).
Diungkapkan bahwa oli palsu yang diproduksi itu sudah beredar luas ke berbagai daerah seperti Banten, Jakarta hingga Kalimantan.
Lokasi penggerebekan pertama dilakukan di Ruko Bizstreet, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten, dengan barang bukti oli MPX berjumlah 480 botol dan Federal ultratec total 1.440 botol.
Sedangkan lokasi kedua yakni di Ruko Picaso Blok P04/08A, Citra Raya, Kabupaten Tangerang, Banten, dengan barang bukti berupa sekitar 8.500 botol kosong berbagai merk.
Polisi telah menetapkan 2 tersangka, sedangkan 10 pekerjanya masih berstatus saksi. “Milik HB Alias Ayung selaku pemilik atau pemodal dan dibantu oleh HW selaku penanggung jawab di lapangan,” kata Didik.
Baca juga : PT Pelabuhan Indonesia Regional l Raih Peringkat lll BUMN
Setiap hari, dua ruko yang dijadikan home industry oli palsu itu memproduksi sekitar 2.400 botol yang dijual dengan harga Rp24 ribu per botol. Penghasilan kotor mereka sekitar Rp5,2 miliar.
Para pelaku, HB dan HW, dikenakan dua pasal, yakni Undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, pelaku dipidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp2 miliar.
“Kemudian kedua, Undang-undang nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan atau perdagangan barang yang tidak memenuhi SNI, yaitu dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda Rp5 miliar,” jelasnya. (KRO/RD/CNN)