Ragam  

Bikin UMKM “Tersingkir”, Dirut Telkomsel Ditolak Datang ke Sumut

RADARINDO.co.id – Medan : Rencana kunjungan Direktur Utama (Dirut) Telkomsel, Dian Siswarini, ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dalam rangka agenda internal perusahaan, justru memicu gejolak perlawanan dari arus bawah.

Di saat perusahaan telekomunikasi raksasa itu tengah gencar mendorong percepatan digitalisasi dan memperkenalkan produk terbaru mereka, suara-suara sumbang dari para pelaku usaha mikro justru menguat.

Baca juga: 100 Napi Narkoba Sumut Risiko Tinggi Dipindah ke Nusakambangan

Penolakan kunjungan Dirut Telkomsel ke Sumut, datang dari barisan pedagang contear paket data dan komunitas besar Kesatuan Niaga Cellular Indonesia (KNCI).

Bagi mereka, kebijakan terbaru dari Telkomsel, terutama peluncuran paket ‘3GB All Operator’ merupakan bentuk pengabaian terhadap peran UMKM digital yang selama ini menjadi garda depan dalam distribusi pulsa dan data di seluruh pelosok Negeri.

Dalam siaran persnya yang diterima, Senin (16/6/2025), disebutkan bahwa mereka “menolak dengan tegas” kunjungan Dian Siswarini ke Sumatera Utara. Bukan karena pribadi sang Dirut, melainkan karena kebijakan yang dianggap merusak ekosistem usaha mikro di sektor telekomunikasi.

Ketua DPD KNCI Sumut, Rudi Irawan, menyatakan bahwa para pelaku konter selama ini sudah cukup bersabar melihat gelombang perubahan kebijakan yang kian hari makin menekan mereka.

Namun, peluncuran paket data dengan sistem distribusi yang tidak sehat seperti ‘3 GB All Operator’, dinilai sebagai puncak dari ketidakadilan terhadap mereka.

“Kami bukan anti perubahan. Tapi kami menolak ketika perubahan itu membuat kami tersingkir. Konter-konter kecil ini dulunya adalah mitra Telkomsel. Kini kami merasa justru dianggap sebagai pengganggu ekosistem,” tegas Rudi.

Tak hanya di Kota Medan, penolakan juga menyebar ke berbagai kota dan kabupaten lainnya di Sumut. Diantaranya, Yohanes Firdaus Manullang di Kota Medan, Parancis Sipangkar di Kota Binjai, Aidi Zikri Pane di Tanjungbalai, Marbun di Kota Padangsidimpuan, Fredi di Kabupaten Kabanjahe, dan Tommy di Kabupaten Asahan.

Para koordinator daerah tersebut satu suara, Telkomsel harus menghentikan kebijakan sepihak dan mulai mendengarkan suara dari bawah. Tak sekadar pernyataan, para pedagang juga menggelar aksi damai dengan memasang spanduk dan poster di counter-counter mereka.

Baca juga: Pastikan Higienis, Rutan Kelas I Medan Uji Sampel Makanan dan Minuman

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Telkomsel mengenai reaksi keras dari KNCI dan jaringan pedagang counter di Sumut. Namun, banyak pihak berharap bahwa perusahaan plat merah tersebut akan membuka ruang komunikasi sebelum konflik meluas. (KRO/RD)